RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KE-4
Satuan
Pendidikan
|
: MTSN 5 PASURUAN
|
Mata
Pelajaran
|
: Bahasa
Indonesia
|
Kelas/Semester
|
: VIII/1
|
Materi Pokok
|
: Teks Puisi
|
Alokasi Waktu
|
: 4 Jam
Pelajaran ( 2 x pertemuan )
|
A.
Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3 : Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI-4 : Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator
Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
|
3.7
Mengidentifikasi
unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun makna puisi yang
diperdengarkan atau dibaca
|
3.7.1
Peserta didik dapat menerangkan Pengertian unsur-unsur
pembangun puisi
3.7.2
Peserta didik dapat mengidentifikasi Unsur-unsur
pembangun teks puisi
4.7.1
Peserta didik dapat menyimpulkan unsur-unsur
pembangun puisi
4.7.2
Peserta didik dapat menyimpulakan makna puisi
|
C.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan
Pertama
Setelah mendengarkan atau membaca puisi, peserta didik dapat mengetahui
struktur pembangun puisi:
a.
Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta
didik dapat menentukan diksi dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
b.
Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta
didik dapat menentukan citraan dan suasana dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
c.
Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi,
Peserta didik dapat mengungkapkan bahasa kiasan dalam puisi
yang didengar dan yang dibaca
d.
Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi,
Peserta didik dapat menentukan verifikasi dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
e.
Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta
didik dapat menentukan tipografi dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
Pertemuan Kedua
Setelah mendengarkan atau membaca puisi
pesreta didik dapat
a.
Menyimpulkan tema
b.
Menyimpulkan rasa
c.
Menyimpulkan nada
d.
Menyimpulkan amanat
e.
Menyimpulkan makna atau isi puisi berdasarkan tema, rasa,nada
puisi, dan amanat puisi
Fokus nilai-nilai sikap
-
Tanggung
jawab
-
Ketelitian
-
Kerja
sama
Fokus nilai-nilai sikap
-
Ketelitian
-
Peduli
D.
Materi
Pembelajaran
1. Materi
Pembelajaran Reguler
(1) Faktual
Contoh
Puisi
MENYESAL
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang dating melayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di pagi hari
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati Miskin ilmu, miskin harta
Akh, Apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan :
-Atur barisan di hari pagi
Menuju ke arah padang bakti !
(2) Konsep
Pengertian puisi
Pengertian tema
Pengertian nada dan suasana
Pengertian rasa
Pengertian amanat
(3) Prosedur
Unsur-unsur pembangun
puisi
E.
Metode Pembelajaran
a)
Pendekatan : Scientific Learning
b)
Model Pembelajaran :
Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
: inquiry
F. Media Pembelajaran
a.
Kertas HVS
b.
Teks puisi
2. Materi
Pembelajaran Pengayaan
a.Periodisasi
sastra
3.
Materi Pembelajaran Remidial
a. Pengertian
teks puisi
b. Unsur-unsur pembentuk teks puisi
c. Simpulan
isi, unsur-unsur
pembangun teks puisidan jenis-jenisnya.
Pertemuan
Kedua
1.
Materi Pembelajaran Reguler
a.
Cara
menyimpulkan unsur puisi
b.
Cara
menyimpulkan makna isi puisi
2.
Materi Pembelajaran Pengayaan
a.
Menyimpulkan isi puisi
3.
Materi Pembelajaran Remidial
a.
Cara
menyimpulkan isi puisi
b.
Cara
memahami makna puisi
F.
Metode
Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Penugasan
4. Demonstrasi
G.
Media
Pembelajaran
1. Contoh beberapa teks
puisi
2. Video
3. Internet
H.
Sumber Belajar
Deti. Auliya, Ani. 2016.
Bahasa Indonesia Kelas VIII. Bandung: Yrama Widya
Sri iswanti. 2016. Bahasa Indonesia Modul Pengayaan unyuk SMP Kelas
VIII. Surakarta. Graha Pustaka
I.
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan
Pertama (2JP)
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a.
Peserta
didik menjawab salam, dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
b.
Guru
mengecek kehadiran peserta didik
c.
Guru
menanyakan pemahaman materi sebelumnya.
d.
Guru
membangun konteks dengan mengajak peserta didik bernyanyi yang syairnya berbentuk puisi
e.
Guru
mengajak seluruh peserta didik
bernyanyi dengan bimbingan lirik lagu dari guru dengan syair lagu berbentuk
puisi
f.
Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang
akan dicapai.
g.
Membentuk kelompok antara 4-5 Peserta didik, tersusun heterogen
Kegiatan
Inti (50 menit)
a.
Peserta didik
mengamati contoh-contoh puisi yang disajikan
b.
Peserta didik
menanyakan hal-hal yang belum diketahui dari contoh-contoh puisi
c.
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang unsur unsur
yang membangun puisi
d.
Peserta didik berdiskusi tentang (diksi, citraan, bahasa kiasan, verifikasi, bentuk visual
puisi) dengan menggunakan lembar kerja dari guru.
e.
Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan.
f.
Peserta didik
secara berkelompok mempresentasikan berbagai informasi tentang unsur pembangun puisi puisi
g.
Melaksanakan
tes tertulis
Kegiatan
Penutup (10 menit)
a.
Guru
memberikan reviuw hasil pembelajaran
b.
Guru
memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran.
c.
Guru
dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bimbingan
guru.
d.
Guru
menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
Pertemuan
Kedua (2JP)
Kegiatan
Pendahuluan (10 Menit)
a.
Peserta
didik menjawab salam, dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
b.
Guru
mengecek kehadiran .
c.
Guru
bertanya jawab dengan Peserta didik tentang materi sebelumnya.
d.
Guru
menyampaikan cakupan materi, yaitu Unsur-unsur pembangun puisi dan makna puisi
yaitu kegiatan pembelajaran yang meliputi pencermatan model, kerja kelompok/
berpasangan, dan kerja individual.
e.
Guru
menyampaikan lingkup penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta teknik penilaian.
f.
Membentuk kelompok antara 4-5 Peserta didik, dengan
Peserta didik yang pandai menjadi kelompok dan yang lainnya menjadi anggota
Kegiatan
Inti (50 Menit)
a.
Peserta
didik berkelompok membaca pemahaman isi puisi
b.
Peserta
didik membuat pertanyaan tentang hal yang dideskripsikan tentang isi pada puisi
c.
Peserta
didik mencari jawaban atas pertanyaan yang mereka susun dari buku teks.
d.
Peserta didik berdiskusi tentang isi puisi
e.
Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan.
f.
Peserta didik
membuat kesimpulan tentang isi puisi
g.
Peserta didik
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang puisi
h.
Peserta
didik mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk diberi penilaian
Kegiatan
Penutup (10 Menit)
a.
Guru
memberikan reviu hasil pembelajaran
b.
Guru
memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran.
c.
Guru
dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
d.
Guru
memberikan tugas secara mandiri untuk membuat kesimpulan tentang isi puisi
e.
Guru
menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
J.
Penilaian
Teknik
Penilaian
a.
Sikap (Observasi/jurnal)
b.
Pengetahuan
-
Tes tertulis
c.
Keterampilan
-
Produk
-
Praktik
Pertemuan
Pertama dan Pertemuan kedua (4 JP)
-
Instrumen Penilaian sikap
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP
Nama
Sekolah : MTSN 5 PASURUAN
Kelas/Semester : VIII/Semester I
Tahun
pelajaran : 2018/ 2019
No
|
Waktu
|
Nama
Peserta didik
|
Catatan
Perilaku
|
Butir
Sikap
|
Ttd
|
Tindak
Lanjut
|
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
-
Instrumen Penilaian Pengetahuan (Per. 1 Dan Per. 2)
KISI-KISI TES TERTULIS
NO
|
KOPETENSI DASAR
|
MATERI
|
INDIKATOR
|
SOAL
|
|
3.7 Mengidentifikasi unsur unsur
pembangun tekspuisi yang diperdengarkan
|
Pengertian teks Puisi
Unsur-unsur
pembentuk teks puisi
Simpulan
isi, unsur-unsur
pembangun teks puisidan jenis-jenisnya.
|
3.7.1Peserta didik dapat menerangkan pengertian puisi .
3.7.2 Peserta didik dapat
mengidentifikasi unsur-unsur pembangun puisi
|
1.
Disajikan
sebuah teks Puisi
2.
Peserta
didik dapat memahami arti puisi
3.
Peserta
didik menentukan tema, rasa, nada, dan amanat dalam sebuah puisi
|
2.
|
4.7 Menyimpulkan
unsur-unsur pembangun dan makna teks puisi
yangdiperdengarkan atau dibaca
|
Simpulan
isi, unsur-unsur pembangun teks puisi, dan jenis-jenisnya.
|
4.7.1 Peserta didik dapat menyimpulkan
unsur-unsur pembangun puisi
4.7.2 Peserta didik dapat menyimpulkan
makna puisi
|
1. Peserta
didik dapat menyimpulkan isi puisi
2.Peserta
didik dapat menyimpulkan unsur –unsur pembangun puisi
3.Peserta
didik dapat menyimpulkan makna teks puisi (amanat)
|
-
Soal Pengetahuan (Pertemuan Pertama)
1.
Sebutkan
ciri-ciri struktur fisik
umum teks puisi!
2.
Jelaskan pengertian diksi !
3.
Jelaskan pengertian citraan!
4.
Jelaskan pengertian bahasa kiasanbahasa figuratif!
5.
Jelaskan pengertian verifikasi !
6.
Jelaskan pengertian bentuk visual/tipografi!
7.
Cermati
dan tentukan diksi pada penggalan
puisi berikut !
8.
Cermati
dan tentukan citraan dalam penggalan puisi berikut !
9.
Cermati
dan tentukan bahasa kiasan dalam
penggalan puisi berikut !
10.
Cermati
dan tentukan verifikasi pada penggalan
puisi berikut !
11. Cermati dan tentukan bentuk visual pada penggalan puisi berikut !
RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN
PENSKORAN
PERTEMUAN PERTAMA
NO
|
URAIAN
|
SKOR
|
JUMLAH
|
1
|
Dapat menentukan ciri umum pembangun teks puisi dengan tepat
a.
Skor
4 jika dapat menuliskan 5 ciri puisi
b.
Skor3
jika dapat menuliskan 4 ciri puisi
c.
Skor2
jika dapat menuliskan 3 ciri puisi
d.
Skor1
jika dapat menuliskan 2 ciri puisi
|
|
|
2
|
Dapat menentukan
pengertian unsur puisi dengan tepat
a.
Skor
4 jika dapat menuliskan pengertian ciri fisik dengan benar
b. Skor 3 jika dapat menuliskan pengertian ciri fisik
dengan kurang benar
c. Skor 2 jika dapat menuliskan pengertian ciri fisik
dengan benar
|
|
|
3
|
Dapat menentukan unsur pembangun puisi dengan tepat
a.
Skor
4 jika dapat menentukan 4 unsur pembangun puisi
b.
Skor
3 jika dapat menentukan 3 unsur pembangun puisi
c.
Skor
2 jika dapat menentukan 2 unsur pembangun puisi
d.
Skor
1 jika dapat menentukan 2 unsur pembangun puisi
|
|
|
|
Skore maksimal = 22
|
|
|
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD 1)
Nama anggota kelomok : ................................................................
Kelas : ................................................................
1.
NO
|
STRUKTUR FISIK PUISI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
UNTUK SOAL NOMOR 2-6 PERHATIKAN PUISI DIBAWAH
ITU!
2.
Jelaskan pengertian diksi !
3.
Jelaskan pengertian citraan! Berikan contohnya!
4.
Jelaskan pengertian bahasa kiasan bahasa figuratif! Berikan contohnya
5.
Jelaskan pengertian verifikasi ! Berikan contohnya
6.
Jelaskan pengertian bentuk visual/tipografi!
UNTUK SOAL NOMOR 7-11 PERHATIKAN BERITA KEPADA KAWAN CIPTAAN
Ebiet G. Ade
7.
Garis bawahi diksi pada penggalan
puisi berikut !
8.
Garis bawahi citraan dalam penggalan puisi berikut !
9.
Garis bawahi bahasa kiasan dalam
penggalan puisi berikut !
10.
Garis bawahi verifikasi pada penggalan
puisi berikut !
11. Tentukan bagaimana bentuk visual pada penggalan puisi berikut !
BERITA
KEPADA KAWAN
Ebiet
G. Ade
Perjalanan
ini
Trasa
sangat menyedihkan
Sayang
engkau tak duduk
Disampingku
kawan
Banyak
cerita
Yang
mestinya kau saksikan
Di
tanah kering bebatuan
Tubuhku
terguncang
Dihempas
batu jalanan
Hati
tergetar menatap
kering
rerumputan
Perjalanan
ini pun
Seperti
jadi saksi
Gembala
kecil
Menangis
sedih ...
Kawan
coba dengar apa jawabnya
Ketika
di kutanya mengapa
Bapak
ibunya tlah lama mati
Ditelan
bencana tanah ini
Sesampainya
di laut
Kukabarkan
semuanya
Kepada
karang kepada ombak
Kepada
matahari
Tetapi
semua diam
Tetapi
semua bisu
Tinggal
aku sendiri
Terpaku
menatap langit
Barangkali
di sana
ada
jawabnya
Mengapa
di tanahku terjadi bencana
Mungkin
Tuhan mulai bosan
Melihat
tingkah kita
Yang
selalu salah dan bangga
dengan
dosa-dosa
Atau
alam mulai enggan
Bersahabat
dengan kita
Coba
kita bertanya pada
Rumput
yang bergoyang
Pasuruan, 16 Juli
2018
Mengetahui
Kepala MTsN 5 PASURUAN Guru Mata Pelajaran
HAIRUL SALEH RIRIN KHURROTUL AINI
NIP. 196901261995031001 NIP.
198109182007012016
yogananta damar | 10/03/2014 | 1
comments
Pengertian Teks
Puisi
Yang dimaksud dengan teks puisi ialah
sebuah teks monolog yang isinya tidak merupakan sebuah alur. Selain itu, teks
puisi bercirikan penyajian tipografik tertentu (Luxemburg, 1984). Namun, dalam
perkembangannya, perbedaan antara bahasa dan bentuk naratif dan puisi memang
tidak selalu tegas. Beberapa pandangan lain mengenai puisi: a) puisi juga
merupakan ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat (James Reevas). b)
puisi merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikal (Thomas Carlye). c)
puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting,
digubah dalam wujud yang paling berkesan (Pradopo). d) puisi merupakan bentuk
pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek
keindahan (Herbert Spencer)
Unsur-Unsur
Pembangun Puisi
Berikut ini merupakan unsur-unsur
pembangun puisi:
1. Diksi
Unsur diksi adalah pilihan kata atau
frase dalam karya sastra (Abrams, 1981). Setiap penyair akan memilih kata-kata yang
tepat, sesuai dengan maksud yang ingin diungkapkan dan efek puitis yang ingin
dicapai. Diksi juga sering menjadi ciri khas seorang penyair atau zaman
tertentu. Aspek leksikan sangatlah penting dalam karya sastra. Aspek leksikal
adalah satuan bentuk terkecil dalam konteks struktur sintaksis dan wacana
(Nurgiyantoro, 2014: 172). Aspek leksikal ini sama pengertiannya dengan diksi.
Diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan
(KBBI, 2005: 264). Aspek leksikal dalam karya sastra dapat berupa penggunaan
bahasa lain atau percampuran bahasa, kolokial, munculnya bentuk baru, makna
khusus, ragam kata, kata menyimpang, dan lain sebagainya.
2. Citraan Puisi
Citraan merupakan suatu bentuk
penggunaan bahasa yang mampu membangkitkan kesan yang konkret terhadap suatu
objek, pemandangan, aksi, tindakan, atau pernyataan yang dapat membedakannya
dengan pernyataan atau ekspositori yang abstrak dan biasanya ada kaitannya
dengan simbolisme (Baldic, via Nurgiyantoro, 2014:276). Unsur ciraan
merupakan gambaran-gambaran angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui
kata-kata (Pradopo, 1978). Ada berbagai macam jenis citraan diantarannya:
a. citraan penglihatan (visual imagery)
Citraan visual adalah citraan yang
terkait dengan pengonkretan objek yang dapat dilihat oleh mata, dapat dilihat
secara visual.
b. citraan pendengaran (auditory
imagery)
Citraan pendengaran (auditif) adalah
pengonkretan objek bunyi yang didengar oleh telinga. (Nurgiyantoro, 2014:281).
c. citraan rabaan (thermal imagery)
Citraan gerak (kinestetik) adalah
citraan yang terkait dengan pengonkretan objek gerak yang dapat dilihat oleh
mata. (Nurgiyantoro, 2014:282).
d. citraan pengecapan (tactile imagery)
Citraan rabaan (taktil termal) menunjuk
pada pelukisan rabaan secara konkret walau hanya terjadi di rongga imajinasi
pembaca. (Nurgiyantoro, 2014:283).
e. citraan penciuman (olfactory imagery)
Citraan penciuman (olfaktori) menunjuk
pada pelukisan penciuman secara konkret walau hanya terjadi di rongga imajinasi
pembaca. (Nurgiyantoro, 2014:283).
3.Bahasa Kiasan/ figuratif
Bahasa kias atau figurative language
merupakan penyimpangan dari pemakaian bahasa yang biasa, yang makna katannya
atau rangkaian katannya digunakan dengan tujuan untuk mencapai efek tertentu
(Abrams, 1981). Bahasa kias memiliki beberapa jenis yaitu personifikasi,
metafora, perumpamaan, simile, metonimia, sinekdoki, dan alegori (Pradopo,
1978).
a. Hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan
sesuatu secara berlebih-lebihan. Gaya ini biasanya dipakai jika seseorang
bermaksud melebihkan sesuatu yang dimaksudkan dibandingkan keadaan yang
sebenarnya dengan maksud untuk menekankan penuturannya. (Nurgiyantoro,
2014:261).
Contoh hiperbola: Darah mulai mengucur
membanjiri lengannya.
b. Ironi adalah pernyataan yang
mengandung makna bertentangan dengan apa yang dinyatakannya. Gaya ini juga
menampilkan stile yang bermakna kontras. Penggunaan gaya ini dimaksudkan untuk
menyindir, mengritik, mengecam, atau sejenisnya. Gaya ironi biasanya tingkat
intensitas sindirannya rendah, sedangkan sindiran yang tajam biasanya memakai
gaya sarkasme. (Nurgiyantoro, 2014:270).
Contoh ironi: Sebenarnya aku benci rumah
yang memberiku kerinduan untuk pulang.
c. Ambiguitas adalah pernyataan yang
mengandung makna ganda
Contoh ambiguitas: Mayat diloncati oleh
kucing hidup.
d. Paradoks merupakan pernyataan yang
memiliki makna yang bertentangan dengan apa yang dinyatakan.
Contoh paradoks: Tidak setiap derita/
jadi luka/ tidak setiap sepi/jadi duri.
e. Litotes adalah pernyataan yang
menganggap sesuatu lebih kecil dari realitas yang ada. Lilotes berkebalikan
dengan hiperbola. Apabila gaya hiperbola menekankan dengan cara
melebih-lebihkan, gaya litotes justru dengan cara mengecilkan fakta dari
keadaan sesungguhnya. (Nurgiyantoro, 2014:265).
Contoh litotes: Mampirlah ke gubuku
sejenak.
f. Elipsis merupakan pernyataan yang
tidak diselesaikan tetapi ditandai dengan .....(titik-titik)
Contoh elipsis: Wahai angin...sampaikan
salamku padanya.
4.. Verifikasi, yaitu menyangkut rima,
ritme, dan metrum.
Rima adalah persamaan bunyi pada puisi,
baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
Onomatope adalah kata tiruan bunyi, msl
"kokok" merupakan tiruan bunyi ayam, "cicit" merupakan
tiruan bunyi tikus.
Bentuk intern pola bunyi yang terdiri
dari aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang,
sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya.
Pengulangan kata/ungkapan.
Ritma (ritme; irama) adalah alunan yg
terjadi krn perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dl arus panjang pendek
bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada; ritme
Metrum adalah ukuran irama yg ditentukan
oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dl setiap baris; pergantian naik
turun suara secara teratur, dengan pembagian suku kata yang ditentukan oleh
golongan sintaksis
5. Bentuk Visual Puisi (tipografi)
Bentuk visual merupakan salah satu unsur
yang paling mudah dikenal. Bentuk ini meliputi penggunaan tipografi dan susunan
baris.
contoh puisi dengan bentuk visual zigzag
TRAGEDI WINKA & SIHKA
kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
2.
Struktur Batin Puisi
Struktur
batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan
kata-katanya. Struktur batin puisi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
(1)
Tema/makna (sense)
Tema
adalah pokok pikiran; dasar cerita (yg dipercakapkan, dipakai sbg dasar
mengarang, menggubah/mengarang sajak, dsb). Media puisi adalah bahasa. Maka puisi
harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
(2) Rasa
(feeling)
Rasa
yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan
psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin,
kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan
psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam
menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih
kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak
bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang
terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
(3) Nada
(tone),
Nada
yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan
rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja
sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja
kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
(4)
Amanat/tujuan/maksud (itention)
Amanat
adalah gagasan yg mendasari karya sastra; pesan yg ingin disampaikan pengarang
kpd pembaca atau pendengar. Sadar ataupun tidak, ada tujuan yang mendorong
penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair
menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.
Komentar
Posting Komentar