RPP PUISI KELAS VIII GANJIL




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KE-4
Satuan Pendidikan
: MTSN 5 PASURUAN
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VIII/1
Materi Pokok
: Teks Puisi
Alokasi Waktu
: 4 Jam Pelajaran ( 2 x pertemuan )

A.                Kompetensi Inti
KI-1       :    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2       :    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3       :    Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4       :    Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B.                 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.7  Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca.



4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun makna puisi yang diperdengarkan atau dibaca
3.7.1        Peserta didik dapat memahami Pengertian unsur-unsur pembangun puisi
3.7.2        Peserta didik dapat mengidentifikasi Unsur-unsur pembangun teks puisi

4.7.1        Peserta didik dapat menyimpulkan unsur-unsur pembangun puisi
4.7.2        Peserta didik dapat menyimpulakan makna  puisi


C.                Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah mendengarkan atau membaca puisi, peserta didik dapat mengetahui struktur pembangun puisi:
a.    Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta didik dapat menentukan bunyi dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
b.      Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta didik dapat menentukan diksi dan suasana dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
c.       Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta didik dapat mengungkapkan bahasa kiasan  dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
d.      Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta didik dapat menentukan citraan dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
e.         Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, Peserta didik dapat menentukan tipografi dalam puisi yang didengar dan yang dibaca



Pertemuan Kedua
Setelah mendengarkan atau membaca puisi pesreta didik dapat
a.       Menyimpulkan tema
b.      Menyimpulkan rasa
c.       Menyimpulkan nada
d.      Menyimpulkan amanat
e.       Menyimpulkan makna atau  isi puisi berdasarkan tema, rasa,nada puisi, dan amanat puisi

Fokus nilai-nilai sikap
-          Tanggung jawab
-          Ketelitian
-          Kerja sama

Fokus nilai-nilai sikap
-          Ketelitian
-          Peduli
D.                Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
(1)  Faktual
Contoh Puisi
MENYESAL
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang dating melayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di pagi hari
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati Miskin ilmu, miskin harta

Akh, Apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan :
-Atur barisan di hari pagi
Menuju ke arah padang bakti !

(2) Konsep
Pengertian puisi
Pengertian tema
Pengertian nada dan suasana
Pengertian rasa
Pengertian amanat
           
(3) Prosedur

            Unsur-unsur  pembangun  puisi

2. Materi Pembelajaran Pengayaan
a.Periodisasi sastra
3.      Materi Pembelajaran Remidial
a.  Pengertian teks puisi
b. Unsur-unsur pembentuk  teks puisi
c. Simpulan isi, unsur-unsur pembangun teks puisidan jenis-jenisnya.

Pertemuan Kedua
1.      Materi Pembelajaran Reguler
a.       Cara menyimpulkan unsur puisi
b.      Cara menyimpulkan makna isi puisi

2.      Materi Pembelajaran Pengayaan
a.       Menyimpulkan isi puisi

3.      Materi Pembelajaran Remidial
a.       Cara menyimpulkan isi puisi
b.      Cara memahami makna puisi

E.                Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Penugasan
4. Demonstrasi
F.                 Media Pembelajaran
1. Contoh beberapa teks puisi
2. Video
3. Internet

G.               Sumber Belajar
Deti. Auliya, Ani. 2016. Bahasa Indonesia  Kelas VIII. Bandung: Yrama Widya




H.                Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2JP)
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a.       Peserta didik menjawab salam, dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
b.      Guru mengecek kehadiran peserta didik
c.       Guru menanyakan pemahaman materi sebelumnya.
d.      Guru membangun konteks dengan mengajak peserta didik bernyanyi yang syairnya berbentuk puisi
e.       Guru mengajak seluruh peserta didik bernyanyi dengan bimbingan lirik lagu dari guru dengan syair lagu berbentuk puisi
f.       Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
g.       Membentuk kelompok antara 4-5 Peserta didik, dengan Peserta didik yang pandai menjadi kelompok dan yang lainnya menjadi anggota.

Kegiatan Inti (40 menit)
a.       Peserta didik mengamati contoh-contoh puisi yang disajikan
b.      Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum diketahui dari contoh-contoh puisi
c.       Peserta didik  mengumpulkan informasi tentang unsur unsur yang membangun puisi
d.      Peserta didik  berdiskusi tentang (tema,nada, rasa, dan amanat puisi) dengan menggunakan lembar kerja dari guru.
e.       Guru membimbing peserta didik  yang mengalami kesulitan.
f.       Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan berbagai informasi tentang  unsur pembangun puisi puisi
g.       Melaksanakan tes tertulis

Kegiatan Penutup (10 menit)
a.       Guru memberikan reviuw hasil pembelajaran
b.      Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran.
c.       Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bimbingan guru.
d.      Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Pertemuan Kedua (3JP)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
a.       Peserta didik menjawab salam, dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
b.      Guru mengecek kehadiran .
c.       Guru bertanya jawab dengan Peserta didik tentang materi sebelumnya.
d.      Guru menyampaikan cakupan materi, yaitu Unsur-unsur pembangun puisi dan makna puisi yaitu kegiatan pembelajaran yang meliputi pencermatan model, kerja kelompok/ berpasangan, dan kerja individual.
e.       Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta teknik penilaian.
f.       Membentuk kelompok antara 4-5 Peserta didik, dengan Peserta didik yang pandai menjadi kelompok dan yang lainnya menjadi anggota

Kegiatan Inti (100 Menit)
a.       Peserta didik berkelompok membaca pemahaman isi puisi
b.      Peserta didik membuat pertanyaan tentang hal yang dideskripsikan tentang isi pada puisi
c.       Peserta didik mencari jawaban atas pertanyaan yang mereka susun dari buku teks.
d.      Peserta didik  berdiskusi tentang isi puisi
e.       Guru membimbing peserta didik  yang mengalami kesulitan.
f.       Peserta didik membuat kesimpulan tentang isi puisi
g.       Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang puisi
h.      Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk diberi penilaian

Kegiatan Penutup (10 Menit)
a.       Guru memberikan reviu hasil pembelajaran
b.      Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran.
c.       Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
d.      Guru memberikan tugas secara mandiri untuk membuat kesimpulan tentang isi puisi
e.       Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

I.                   Penilaian
Teknik Penilaian
a.       Sikap (Observasi/jurnal)
b.      Pengetahuan
-          Tes tertulis
c.       Keterampilan
-          Produk
-          Praktik

Pertemuan Pertama dan Pertemuan kedua (6 JP)
-          Instrumen Penilaian sikap
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah      : SMP DINAS PENDIDIKAN
Kelas/Semester     : VIII/Semester I
Tahun pelajaran    : 2017/ 2018
No
Waktu
Nama Peserta didik
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ttd
Tindak Lanjut
1






2






3








-          Instrumen Penilaian Pengetahuan (Per. 1 Dan Per. 2)
KISI-KISI TES TERTULIS
NO
KOPETENSI DASAR
MATERI
INDIKATOR
SOAL


3.7 Mengidentifikasi unsur unsur
pembangun tekspuisi yang diperdengarkan
Pengertian teks Puisi
Unsur-unsur pembentuk  teks puisi
Simpulan isi, unsur-unsur pembangun teks puisidan jenis-jenisnya.




3.7.1Peserta didik dapat memahami Pengertian puisi .
3.7.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur-unsur pembangun puisi

1.        Disajikan sebuah teks Puisi
2.        Peserta didik dapat memahami  arti puisi
3.        Peserta didik menentukan tema, rasa, nada, dan amanat dalam sebuah  puisi


2.

4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun dan makna teks puisi  yangdiperdengarkan atau dibaca
Simpulan isi, unsur-unsur pembangun teks puisi, dan jenis-jenisnya.

4.7.1 Peserta didik dapat menyimpulkan unsur-unsur pembangun puisi

4.7.2 Peserta didik dapat menyimpulkan makna  puisi
1. Peserta didik dapat menyimpulkan isi puisi
2.Peserta didik dapat menyimpulkan unsur –unsur pembangun puisi
3.Peserta didik dapat menyimpulkan makna teks puisi (amanat)


-          Soal Pengetahuan (Pertemuan Pertama)
1.      Sebutkan ciri-ciri umum teks puisi!
2.      Sebutkan pengertian tema!
3.      Sebutkan pengertian nada!
4.      Sebutkan pengertian rasa!
5.      Sebutkan pengertian amanat !
6.      Cermati dan tentukan tema dalam penggalan puisi berikut !
7.      Cermati dan tentukan nada dalam penggalan puisi berikut !
8.      Cermati dan tentukan rasa dalam penggalan puisi berikut !
9.      Cermati dan tentukan amanat dalam penggalan puisi berikut !
10.  Cermati dan tentukan
-          Soal Pengetahuan (Pertemuan kedua )


RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
PERTEMUAN PERTAMA
NO
URAIAN
SKOR
JUMLAH
1
Dapat menentukan ciri umum pembangun teks puisi dengan tepat
a.       Skor 4 jika dapat menuliskan 4 ciri puisi
b.      Skor3 jika dapat menuliskan 3 ciri puisi
c.       Skor2 jika dapat menuliskan 2 ciri puisi
d.      Skor1 jika dapat menuliskan 1 ciri puisi


2
Dapat menentukan  pengertian unsur puisi dengan tepat
a.       Skor 4 jika dapat menuliskan 4  pengertian
b.      Skor3 jika dapat menuliskan 3 ciri pengertian
c.       Skor2 jika dapat menuliskan 2 pengertian
d.      Skor1 jika dapat menuliskan 1 pengertian


3
Dapat menentukan unsur pembangun puisi dengan tepat
a.       Skor 4 jika dapat menentukan 4 unsur pembangun puisi
b.      Skor 3 jika dapat menentukan 3 unsur pembangun puisi
c.       Skor 2 jika dapat menentukan 2 unsur pembangun puisi
d.      Skor 1 jika dapat menentukan 2 unsur pembangun puisi


4
Dapat menyimpulkan isi puisi
a.       Skor 4 jika dapat menyimpulkan 3 bait dengan tepat
b.      Skor 3 jika dapat menyimpulkan 2 bait dengan tepat
c.       Skor 2 jika dapat menyimpulkan 1 bait dengan tepat


5
Dapat menyimpulkan makna teks puisi
a.       Skor 4 jika dapat menyimpulkan teks puisi dengan tepat dan benar
b.      Skor 3 jika dapat menyimpulkan 2 bait
c.       Skor 2 jika dapat menyimpulkan 1 bait

a.        
b.       



Skore maksimal = 22















LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD 1)

Nama Peserta didik/Kelomok    :      ................................................................
Kelas                                         :      ................................................................
NO
TULISKAN CIRI-CIRI  TEKS PUISI
1.









NO
URAIKAN ISI YANG TERKANDUNG DIDALAM PUISI
1.

















LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD 3)

Nama Peserta didik/Kelomok    :      ................................................................
Kelas                                         :      ................................................................

Mengetahui,
Kepala SMP ……………………………,




………………………………
NIP …………………………
………………….,    Juli 2017
Guru Mata Pelajaran,




………………………………..
NIP …………………………..






UNSUR PEMBANGUN PUISI
Pengertian Teks Puisi
Yang dimaksud dengan teks puisi ialah sebuah teks monolog yang isinya tidak merupakan sebuah alur. Selain itu, teks puisi bercirikan penyajian tipografik tertentu (Luxemburg, 1984). Namun, dalam perkembangannya, perbedaan antara bahasa dan bentuk naratif dan puisi memang tidak selalu tegas. Beberapa pandangan lain mengenai puisi: a) puisi juga merupakan ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat (James Reevas). b) puisi merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikal (Thomas Carlye). c) puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan (Pradopo). d) puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan (Herbert Spencer)


Unsur-Unsur Pembangun Puisi
Berikut ini merupakan unsur-unsur pembangun puisi:
1. Bunyi
Unsur bunyi merupakan salah satu unsur yang menonjol untuk membedakan antara bahasa puisi dan bahasa prosa. Bahasa puisi cenderung menggunakan unsur perulangan bunti. Bunyi memiliki peran antara lain adalah agar puisi terdengar merdu jika dibaca dan didengarkan, sebab pada hakikatnya puisi merupakan salah satu karya seni yang diciptakan untuk didengarkan (Sayuti, 2002).
Sebenarnnya puisi hadir untuk disuarakan daripada dibacakan tanpa suara. Dengan cara ini, keindahan puisi dapat dirasakan lebih intensif. Hal-hal yang perlu dikaji berkaitan dengan masalah kepuitisan apa saja yang digunakan, disiasati, dan didayakan untuk menghasilkan bunyi yang indah. Sarana yang dimaksud antara lain persajakan, irama, orkestrasi dan fungsi lain. (Nurgiantoro, 2014:154)
2. Diksi 
Unsur diksi adalah pilihan kata atau frase dalam karya sastra (Abrams, 1981). Setiap penyair akan memilih kata-kata yang tepat, sesuai dengan maksud yang ingin diungkapkan dan efek puitis yang ingin dicapai. Diksi juga sering menjadi ciri khas seorang penyair atau zaman tertentu. Aspek leksikan sangatlah penting dalam karya sastra. Aspek leksikal adalah satuan bentuk terkecil dalam konteks struktur sintaksis dan wacana (Nurgiyantoro, 2014: 172). Aspek leksikal ini sama pengertiannya dengan diksi. Diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan (KBBI, 2005: 264). Aspek leksikal dalam karya sastra dapat berupa penggunaan bahasa lain atau percampuran bahasa, kolokial, munculnya bentuk baru, makna khusus, ragam kata, kata menyimpang, dan lain sebagainya.
 3. Bahasa Kiasan/ figuratif
Bahasa kias atau figurative language merupakan penyimpangan dari pemakaian bahasa yang biasa, yang makna katannya atau rangkaian katannya digunakan dengan tujuan untuk mencapai efek tertentu (Abrams, 1981). Bahasa kias memiliki beberapa jenis yaitu personifikasi, metafora, perumpamaan, simile, metonimia, sinekdoki, dan alegori (Pradopo, 1978).

a. Hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebih-lebihan. Gaya ini biasanya dipakai jika seseorang bermaksud melebihkan sesuatu yang dimaksudkan dibandingkan keadaan yang sebenarnya dengan maksud untuk menekankan penuturannya. (Nurgiyantoro, 2014:261).
Contoh hiperbola: Darah mulai mengucur membanjiri lengannya.
b. Ironi adalah pernyataan yang mengandung makna bertentangan dengan apa yang dinyatakannya. Gaya ini juga menampilkan stile yang bermakna kontras. Penggunaan gaya ini dimaksudkan untuk menyindir, mengritik, mengecam, atau sejenisnya. Gaya ironi biasanya tingkat intensitas sindirannya rendah, sedangkan sindiran yang tajam biasanya memakai gaya sarkasme. (Nurgiyantoro, 2014:270).
Contoh ironi: Sebenarnya aku benci rumah yang memberiku kerinduan untuk pulang.
c. Ambiguitas adalah pernyataan yang mengandung makna ganda
Contoh ambiguitas: Mayat diloncati oleh kucing hidup.
d. Paradoks merupakan pernyataan yang memiliki makna yang bertentangan dengan apa yang dinyatakan.
Contoh paradoks: Tidak setiap derita/ jadi luka/ tidak setiap sepi/jadi duri.
e. Litotes adalah pernyataan yang menganggap sesuatu lebih kecil dari realitas yang ada. Lilotes berkebalikan dengan hiperbola. Apabila gaya hiperbola menekankan dengan cara melebih-lebihkan, gaya litotes justru dengan cara mengecilkan fakta dari keadaan sesungguhnya. (Nurgiyantoro, 2014:265).
Contoh litotes: Mampirlah ke gubuku sejenak.
f. Elipsis merupakan pernyataan yang tidak diselesaikan tetapi ditandai dengan .....(titik-titik)
Contoh elipsis: Wahai angin...sampaikan salamku padanya.

4. Citraan Puisi
Citraan merupakan suatu bentuk penggunaan bahasa yang mampu membangkitkan kesan yang konkret terhadap suatu objek, pemandangan, aksi, tindakan, atau pernyataan yang dapat membedakannya dengan pernyataan atau ekspositori yang abstrak dan biasanya ada kaitannya dengan simbolisme (Baldic, via Nurgiyantoro, 2014:276). Unsur ciraan  merupakan gambaran-gambaran angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui kata-kata (Pradopo, 1978). Ada berbagai macam jenis citraan diantarannya:
a. citraan penglihatan (visual imagery)
Citraan visual adalah citraan yang terkait dengan pengonkretan objek yang dapat dilihat oleh mata, dapat dilihat secara visual. 
b. citraan pendengaran (auditory imagery)
Citraan pendengaran (auditif) adalah pengonkretan objek bunyi yang didengar oleh telinga. (Nurgiyantoro, 2014:281).
c. citraan rabaan (thermal imagery)
Citraan gerak (kinestetik) adalah citraan yang terkait dengan pengonkretan objek gerak yang dapat dilihat oleh mata. (Nurgiyantoro, 2014:282).
d. citraan pengecapan (tactile imagery)
Citraan rabaan (taktil termal) menunjuk pada pelukisan rabaan secara konkret walau hanya terjadi di rongga imajinasi pembaca. (Nurgiyantoro, 2014:283).
e. citraan penciuman (olfactory imagery)
Citraan penciuman (olfaktori) menunjuk pada pelukisan penciuman secara konkret walau hanya terjadi di rongga imajinasi pembaca. (Nurgiyantoro, 2014:283).
5. Bentuk Visual Puisi (tipografi)
Bentuk visual merupakan salah satu unsur yang paling mudah dikenal. Bentuk ini meliputi penggunaan tipografi dan susunan baris.
contoh puisi dengan bentuk visual zigzag

TRAGEDI WINKA & SIHKA

kawin
    kawin
        kawin
            kawin
                kawin
                     ka
                    win
               ka
            win
           ka
         win
      ka
   win
ka
    winka
        winka
            sihka
               sihka
                  sihka
                        sih
                     ka
                  sih
               ka
            sih
          ka 
       sih
    ka
  sih
ka
   sih
      sih
         sih
            sih
               sih
                  sih
                     ka
                         Ku
6. Verifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum.
Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
Onomatope adalah kata tiruan bunyi, msl "kokok" merupakan tiruan bunyi ayam, "cicit" merupakan tiruan bunyi tikus.
Bentuk intern pola bunyi yang terdiri dari aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya.
Pengulangan kata/ungkapan.
Ritma (ritme; irama) adalah alunan yg terjadi krn perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dl arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada; ritme
Metrum adalah ukuran irama yg ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dl setiap baris; pergantian naik turun suara secara teratur, dng pembagian suku kata yg ditentukan oleh golongan sintaksis




2. Struktur Batin Puisi

Struktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan kata-katanya. Struktur batin puisi dapat dikelompokkan sebagai berikut:

(1) Tema/makna (sense)
Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (yg dipercakapkan, dipakai sbg dasar mengarang, menggubah/mengarang sajak, dsb). Media puisi adalah bahasa. Maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

(2) Rasa (feeling)
Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

(3) Nada (tone),
Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

(4) Amanat/tujuan/maksud (itention)
Amanat adalah gagasan yg mendasari karya sastra; pesan yg ingin disampaikan pengarang kpd pembaca atau pendengar. Sadar ataupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.




Komentar